Archive for Februari, 2011

Jalan Serta YESUS

JALAN SERTA YESUS

(dimuat dalam Majalah GKMI edisi Januari 2011)

Hanjalan serta Yesusya Menurut

Kita mungkin sering mendengar orang mengeluh,”Saya selalu berbuat baik. Menolong orang, menyumbang ini-itu, tapi kok hidup susah melulu?” Sebagai anak Tuhan, tentu kita tahu jawabannya. Bahwa Tuhan tidak butuh sogokan dari kita dengan perbuatan baik. Kewajiban kita hanya satu, yaitu jalan menurut jalanNya. Itu dulu, yang lain-lain akan menyusul.

Suatu hari, saya pernah ingin sekali mengepel rumah. Rasanya segar bermain air sekaligus membersihkan rumah. Tetapi karena di atas meja masih berantakan, saya menyuruh anak saya untuk membereskannya, sementara saya akan beristirahat sejenak. Tidak lama kemudian, saya bergegas mencari alat pel dengan semangat. Tapi apa yang saya lihat?

Anak saya sedang mengepel lantai, tetapi meja tetap belum dibereskan. Tentu saja saya marah, karena saya sedang ingin mengepel lantai. Apakah perbuatan anak saya tidak baik? Tentu saja baik, tetapi dia tidak menuruti kehendak saya. Saya memang bisa memaafkannya tetapi hati saya jadi tidak merasa senang 100%. Demikianpun Tuhan. Ia suka dengan pebuatan baik kita. Tetapi itu bukan intinya. Ia hanya ingin, kita menurut jalanNya.

Apa Artinya Menuruti Kehendak Tuhan?

Yesus pernah berkata, bahwa kehendak Bapa adalah makananNya. Menurut Ev, Daniel Alexander, makanan memiliki dua makna, yaitu pekerjaan sehari-hari dan bisa membuat kuat. Maka pekerjaan anak-anak Tuhan adalah menuruti dan melakukan kehendak Tuhan.Bukan berarti kita segera harus beralih profesi menjadi pendeta. Di dalam pekerjaan kita yang sekarang pun, tidak menjadi penghalang untuk melakukan kehendakNya sehari-hari, seperti kita makan.

Lalu apa kehendak Tuhan, yang harus kita lakukan? Kata Daniel Alexander, kita semua sudah tahu kehendakNya, yaitu agar semua orang selamat. Jadi tidak perlu lagi berdoa mencari-cari kehendakNya. Saat kita memilih untuk naik angkot saja, kita pasti sudah tahu rutenya. Maka kalau kita sudah niat untuk berjalan seturut dengan kehendakNya, maka sudah pasti kita tahu arahNYa, yaitu agar kita menjadi kitab yang terbuka. Setiap orang yang membacanya, akan melihat Yesus. Di dalam kita belajar, bekerja dan hidup berkeluarga, kita harus berusaha agar orang lain yang melihat, akan semakin percaya dengan Tuhan.

Jika kita memiliki saudara yang hidup bersama dengan kita, tetapi ia tetap membenci Yesus, berarti hidup kita tidak menurut kehendakNya. Atau adakah orang lain yang hidup bersama dengan kita dalam waktu lama, tetapi hatinya tetap tertutup bagi Yesus? Siapa tahu, sekarang saatnya kita untuk memeriksa diri, jangan-jangan kita belum jalan di jalanNya.

Setelah kita mengikuti kehendakNya, maka seperti makanan, kita akan dibuat segar dan sehat. Iman kita akan semakin kuat. Semakin kuat juga saat menghadapi persoalan hidup. Tidak mungkin orang yang mengikuti jalan dan kehendak Tuhan, akan mudah patah semangat dan hidup tak menentu bagai roda pedati. Justru ia akan kuat dan siap selalu terbang tinggi bagai rajawali!

Apa Tandanya?

Di awal tahun ini, Anda tidak mau hidup mengikuti arus begitu saja,bukan? Dengan hanya mengikuti arus, kita akan diombang-ambingkan gelombang. Hidup pun naik turun tak terkendali. Apa tandanya kita berada di jalanNya? Pertama, kita memiliki disiplin diri sehingga tidak mudah menyerah pada keadaan. Tentu saja kita harus berserah kepada Tuhan, tapi bukan menyerah pada keadaan.

Orang yang mengikuti jalan Tuhan, juga pasti dapat membuat tujuan-tujuan yang realistis dan berusaha menggapainya. Anda pasti pernah mengenal seseorang yang dengan penuh keyakinan, mentargetkan bahwa sekian tahun ke depan, ia akan memiliki rumah mewah. Padahal ia orang yang malas bekerja. Bukankah ini konyol?Setelah ia gagal mencapainya, ia barulah frustrasi dan mengatakan bahwa Tuhan tidak menolongnya.

Berjalan di jalan Tuhan membuat seseorang optimis sekaligus realistis. Keyakinan ini akan membuatnya selalu berusaha sekuat tenaga untuk meraih mimpinya. Hasilnya ia serahkan pada Tuhan. Saat ia gagal, ia bisa mengambil tindakan nyata untuk bangkit kembali. Jalan Tuhan memang tidak mudah, namun banyak emosi positif di sana. Banyak harapan dan cinta. Maka orang yang berjalan dengan Tuhan, tidak akan kesepian. Hatinya tidak kosong dan tidak bolong. Namun justru dirinya penuh dengan cinta. Sehingga, tidak ada waktu buatnya berselingkuh dan mencari-cari cinta dari orang lain. Justru ia bisa membagi kasihnya kepada orang lain.

Bagaimana Jika Tidak Di JalanNya?

Jalan Tuhan memang telah tersedia. Namun Tuhan tidak memaksa kira untuk berjalan bersamaNya. O, tentu saja Ia mengajak kita dan sangat berharap kita menerima ajakanNya. Tetapi semua adalah keputusan kira. Saya sering geleng kepala jika ada orang yang gagal dalam karier atau dalam berkeluarga, dan mengatakan bahwa ini sudah digariskan Tuhan kepadanya. ”Saya tinggal menjalaninya dengan iklas.” Kata orang psikologi, ini namanya rasionalisasi atau menghibur diri agar orang lain memaklumi perilakunya. Jelas ini tidak seturut dengan kehendakNya Saya punya kenalan, sebut saja si A. Jika menghadapi persoalan, ia bukannya mencari solusi dengan tindakan nyata, tetapi malah melarikan diri dengan bermain judi dan menggunakan narkoba. Malam ia berbuat begitu, besok paginya ia memberi makan beberapa pengemis. Katanya, perbuatannya itu untuk membayar dosanya. Anda pasti paham,bukan, bahwa A tidak berjalan di jalan Tuhan, apapun perbuatan baiknya.

Beberapa contoh sebelumnya memang kelihatan ’tidak benar’nya. Pornografi, mencuri, meggunakan narkoba, menyakiti orang lain, dan tidak mau memaafkan orang lain memang kelihatan jahatnya. Banyak dari kita yang sangat jauh dari perbuatan itu. Namun apakah itu berarti kita sudah berada di jalanNya?

Seringkali kita berperilaku yang seolah-olah benar, namun sejatinya itu menunjukkan kita telah menyeleweng dari jalan Tuhan. Itu terjadi saat kita membiarkan diri kita berkubang dengan rasa bersalah yang tidak ada habisnya. Orang lain, mungkin akan menilai kita adalah orang yang baik karena memiliki tanggung jawab yang besar, sehingga saat ada kegagalan kita merasa bersalah. Akan tetapi jika kita tidak segera memaafkan diri sendiri, itu juga sama artinya dengan berjalan di luar jalan Tuhan.

Munafik? Kehendak Tuhan seringkali berbeda dengan kehendak kita. Saat kita melakukan sesuatu yang berbeda dengan kehendak kita, memang seolah kita itu munafik. Inginnya berpacaran dengan si B, tapi mengaku benci dengan B. Munafik, bukan? Dengan kata lain menipu diri sendiri.

Tetapi Alkitab mencatat bahwa daging itu lemah. Maka harus didisiplin. Teori psikologi mengatakan, bahwa jika terjadi pertentangan antara keinginan daging dan kemauan untuk berdisiplin, maka yang sering kita lakukan berulang-ulanglah yang akan jadi kebiasaan kita. Awalnya, mengikuti kehendak Tuhan mungkin berat dan tidak menggugah selera. Akan tetapi jika kita berdisiplin dan melakukannya berulang-ulang, maka akan muncul kebiasaan kita yang seturut dengan kehendak Tuhan. Muncul kebiasaan baru, kebiasaan yang sesuai dengan maunya Tuhan.

Nah, sudah siapkah Anda memasuki tahun ini dengan berjalan di jalan Tuhan? Rumusnya satu, ”Balik kanan, majuuuuuuuuuu jalan!!!!”

Comments (3) »

TV/TI =KAWAN ATAU LAWAN?

TV/TI =KAWAN ATAU LAWAN?

(dipresentasikan tanggal 15 Februari 2011)

Tidak perlu anti, tapi tunggangi!

TV/TI=kawan atau lawan buat keluarga?

Pengaruh Positif

Mendekatkan yang jauh

Bincang pakar

Terkenal

Pekerjaan menjadi ringan

 

Hasil survei

2005–>Anak menonton TV selama

30-35 jam/minggu atau 1560-1820 jam/ tahun

jam belajar di sekolah dasar tidak sampai 1000 jam/tahun.

Belum termasuk internet

 

PENGARUH NEGATIF

Kepribadian yang berbeda antara Off dan Online

“generasi bisu”

Menjauhkan yang dekat

Pengaruh terhadap otak

perkembangan bahasa

ekspresi

tidak bisa membedakan imajinasi dan kenyataan

Motivasi belajar menurun

Terbiasa dengan multimedia

Konsentrasi terganggu

Kreativitas kurang

Obesitas

Kurang waktu untuk bercengkerama

Kurang sentuhan fisik

Matang seksual lebih cepat/pornografi

 

Teknologi Di Alkitab

IP= teori

Teknologi =terapan

=ide manusia : berdosa atau dipulihkan

 

Beberapa teknologi di Alkitab

Nuh membuat bahtera

Musa membuat tenda

Salomo membuat istana

 

Teknologi Rusak di Alkitab

Babel

Salomo gemerlap jatuh dalam wanita

Yesus mengecam penggunaan Bait Suci

 

Pengaruh TV terhadap Spiritual

Krisis sosial-ekonomi

Krisis media :pornografi, HUS tidak alami,penonton dan tidak berdoa

Krisis mental :kompromi dengan dunia,merendahkan orang lain

 

SIKAP ORANG KRISTEN

Yesus menerima perubahan (Matius 9: 16-17)

Kemajuan IPTEK dipandang sbg amanat Tuhan (Kejadian  1:28)

Mata dan telinga tidak pernah puas (Pengkhotbah 1:8,Amsal 27:20)

Mata itu pelita tubuh (Matius 6 :22-23)

Dari mata turun ke hati

Cungkil dan penggal (Matius 5:29-30)

 

HATI-HATI GUNAKAN MATA

Hati-hati gunakan matamu

Hati-hati gunakan matamu

Allah Bapa di Sorga

melihat kita semua

Hati-Hati gunakan matamu

 

CARA

Didik anak saat

tidur,

bangun,

perjalanan

 

TEKNIS

Letakkan TV di lalu lintas

Jangan buat kegiatan menonton sebagai hadiah

Tarik anak ke dunia nyata

“Remote di tangan anak”

Jadi pengendali

 

SIAPA YANG HARUS MENGURANGI?

Seluruh Anggota keluarga

Anak Peniru ulung

Anak di bawah 12 tahun, pengambilan keputusan belum matang

 

1 Tesalonika 3:10

Faca to face, tak tergantikan karena dg f 2 f:

Terhibur

Hidup kembali

Endorfin mengalir

tenang

Kadar oksitosin meningkat

Selamat menggunakan TI/TV
dengan cerdas

 

 

 

Leave a comment »