Archive for Oktober, 2010

jika menjenguk pasien

 

MENGENAL KEBUTUHAN

PSIKOLOGIS

PASIEN

xtine

 

 

 

 

 

 

KPU GKI PETERONGAN

10 NOVEMBER 2009

 

 

I.KATA & TENTANG SAKIT

Kejadian 3:16

Firman-Nya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.”

Dari ayat ini nampak bahwa penyakit adalah akibat dari dosa

 

2 Kor 12:7-10

(7)Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.(8)Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. (9) Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.” Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. (10) Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

 

Penyakit untuk menumbuhkembangkan iman

II.SIKAP TERHADAP SAKIT

 

  1. Periksa diri sendiri

Apakah penyakit datang karena kita beriman atau karena jauh dari Tuhan?

 

  1. Tidak mempermainkan iman

Pelayanan 24 jam nonstop tanpa memperhatikan kesehatan, pasti akan sakit juga.

 

  1. Hubungan dengan Tuhan, itu yang utama.

 

III. ORANG TUA DENGAN ANAK SAKIT

 

  1. Terpukul & panik
  2. Mengamati keadaan anak àstress berat
  3. Ketidak pastian & ketidakjelasan
  4. Kelelahan fisik & psikis
  5. Masalah keuangan
  6. Mendengar & menjawab berbagai pertanyaan kerabat

 

 

 

 

IV. PERASAAN ANAK YANG SAKIT

 

  1. Rasa sakit / nyeri /tidak nyaman
  2. tidak paham prosedur / tindakan medis
  3. takut suasana rumah sakit
  4. Hilang kesempatan untuk beraktivitas
  5. bingung dengan sikap keluarga dan tenaga kesehatan
  6. mispersepsi dan miskonsepsi tentang sakit dan pengobatannya

 

 

 

V. DINAMIKA PSIKOLOGIS PASIEN

 

  1. Penolakan /denial
  2. Marah
  3. Cemas
  4. Depresi :
  • harga diri dan konsep diri
  • kemampuan fisik
  • kemampuan berprestasi
  • peran sosial

5. Penerimaan diri

 

 

 

VI. ETIKA PRAKTIS MENJENGUK ORANG SAKIT

 

  1. Ekspresi netral
  2. Penampilan rapi
  3. Sampaikan salam
  4. Bicarakan yang menyenangkan
  5. Doa
  6. Jangan menyalahkan pasien
  7. Jangan sok tahu
  8. Jangan sembarang bawa buah tangan

 

VII. ETIKA PRAKTIS MENJENGUK BAYI

  1. Jenguk saat masih di Klinik
  2. Telepon dahulu
  3. Tidak sok akrab
  4. Ingat dengan anak yang lebih tua

 

 

 

VIII. AGAR ANAK MEMAHAMI KEMATIAN

  • Diam dan menutup diri?
  • Meninggal masuk Sorga dan bahagia?
  • Pergi jauh?
  • Disayang Tuhan?
  • Sedang tidur?

 

 

Sampaikan kepada anak :

 

  1. tidak dapat hidup kembali.
  2. makhluk hidup dapat mati.
  3. bisa  terjadi pada diri sendiri.
  4. semua makhluk hidup suatu saat pasti akan mati.
  5. mati adalah  fungsi tubuh dan mental berhenti. Tidak bergerak,tdk makan-minum
  6. Penyebab kematian bisa bermacam-macam
  7. waktu kematian tidak dapat diprediksi/ diketahui lebih awal, karena itu tidak ada siapapun yang dapat mengetahui kapan seseorang akan mati.

 

 

 

 

 

 

IX.MENDAMPINGI KELUARGA

 

  1. Membantu memahami pengaruh dari sakit
  2. Membantu memahami reaksi keluarga
  3. Membantu mencari makna

 

 

X. MENDAMPINGI ORANG BERDUKA

  1. Jangan melarang menangis, tapi temani
  2. Jangan obral janji dengan kata berbunga
  3. Empati dan simpati yang tepat.

 

 

XI. JHATI YANG GEMBIRA

 

Hati yang gembira adalah obat

S’perti obat, hati yang senang

Tapi semangat yang patah

Keringkan tulang

Hati yang gembira, Tuhan senang!

♪                       J

 

 

 

 

Bersukacitalah

dengan orang yang bersukacita,

dan

menangislah

dengan orang yang menangis

 

(Roma 12 : 15)

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a comment »

REMAJA JANGAN SALAH JALAN

AGAR REMAJA TAK SALAH JALAN

Xtine wibhowo

Ceramah di Remaja GKMI Sompok, 24 Oktober 2010

 

Bacaan: I Korintus 8:4-13

 

Kota Korintus adalah kota pelabuhan yang besar.

Di dalamnya ada banyak kuil pemujaan dewa-dewi.

Salah satu persembahan kepada dewa-dewi adalah daging.

Sebagian dari persembahan itu kemudian dijual di pasar-pasar. Orang yang membeli daging di pasar tidak dapat membedakan mana daging bekas persem-bahan berhala dan mana yang tidak. Maka timbullah persoalan di kalangan orang Kristen di kota Korintus.
Sebagian dari orang Kristen Korintus berpendapat seharusnya orang Kristen tidak makan daging yang dijual di pasar, karena daging bekas persembahan berhala itu dapat berpengaruh buruk terhadap imannya. Sebaliknya, sebagian lagi berpendapat tidak apa-apa makan daging bekas persembahan berhala karena tidak ada pengaruh atau khasiat di dalamnya. Kedua kelompok ini bersitegang, sehingga Paulus perlu menuliskan topik ini dalam suratnya.
Paulus menjelaskan bahwa pada prinsipnya makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Makan daging bekas persembahan berhala tidak memberi keuntungan; begitu juga tidak makan daging bekas persembahan berhala tidak merugikan. jadi mau makan silahkan, tidak pun tidak apa-apa.

Namun Paulus menyadari ada orang-orang yang mempunyai pemahaman yang berbeda-beda. Bisa jadi orang yang lemah ketika melihat ada saudara yang makan daging bekas persembahan berhala lalu ikut-ikutan, dengan pemahaman akan ada “berkah” dari makanan itu. Padahal saudara yang sedang makan daging bekas persembahan berhala itu merasa tidak ada pengaruh apa-apa dari makanan itu. Maka Paulus menasihatkan: dari pada menjadi batu sandungan bagi iman orang lain, sebaiknya tidak usah makan. Toh tidak makan juga tidak rugi apa-apa.
(Sumber : http://www.sahabatsurgawi.net/dremaja2009/derap_nov0509.html)

 

APLIKASI

Ada bebarapa hal yang perlu diperhatikan agar kalian tidak salah jalan, yaitu :

 

  1. Kemampuan Diri Sendiri  (IQ)

 

Saat akan memutuskan suatu pilihan, misalnya cita-cita atau penjurusan, perlu kalin menyadari mengenai kemampuan intelektual. Memang IQ bukan segalanya, namun tanpa kemampuan yang menonjol, kamu tidak dapat berhasil maksimal. Jangan ikut-ikutan teman dalam memilih sesuatu. Kamu lihat kan, banyak sarajana tidak mendapat pekerjaan? Salah satunya adalah karena mereka tidak memiliki kemampuan yang menonjol di bidangnya.

 

  1. Minat-Bakat

 

Jangan lupakan untuk memeriksa minat dan bakat kalian. Walau kalian mampu di suatu bidang, namun tanpa dibaregi minat dan bakat (kemampuan khsusus), maka kamu tidak akan bertahan dalam bidang tersebut. Sedikit saja menemui kesulitan, kamu akan mundur.

Contohnya saja, seorang yang pandai di bidang matematika. Namun karena ia tidak suka dengan matematika, maka ia cepat bosan dan langsung menyerah jika menemui kesulitan di bidang itu. Beda kalau ia ”jatuh cinta’ dengan bidang matematika. Maka ’hujan-badai’-pun akan ia terjang.

 

 

  1. Kondisi Keungan

 

Uang bukan segalanya. Tapi tanpa memahami kondisi keuangan, langkah kamu akan berhenti di tengah jalan. Sayang,bukan? Dalam memilih cita-cita, kamu harus memperhitungkan uang/dana yang kamu butuhkan. Kalau dana tidak mencukupi, kamu boleh berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkannya (cari bea siswa,dll), namun jika terasa sangat berat, maka ada baiknya kamu membelokkan arah.  Tidak perlu memaksakan kehendak. Toh masih banyak pilihan, bukan?

 

  1. Bisa Menghidupi

 

Periksa dan cari tahu tentang orang yang hidup di bidang yang akan kamu pilih. Bisakah kamu hidup begitu? Misalnya kamu ingin jadi seorang psikolog. Sebelum terjun ke bidang itu, kamu bisa mencoba mengamati kehidupan seorang psikolog. Kemudian renungkan, apakah kamu bisa hidup seperti dia?

 

  1. Restu Orangtua

 

Kamu jangan pernah lupakan restu dan dukungan keluarga (khususnya orangtua). Kepada merekalah kelak kamu akan kembali. Maka jangan remehkan restu orangtua. Jangan pernah kamu melakukan sesuatu tanpa ijin orangtua. Kamu akan menyesal di kelak kemudian hari, jika tidak mempedulikan orangtua.

 

  1. Batu Sandungan

 

Setelah aspek nomor 1-5 kamu pertimbangkan, kamu harus kembali renungkan pilihanmu tadi. Apakah pilihanmu akan jadi batu sandungan bagi orang lain untuk menerima YESUS? Seperti bacaan Alkitab yang tadi kita baca, kita harus melihat bagaimana masyarakat memandang pilihan kita. Misalnya saja, seorang pemudi yang akan bekerja di hotel yang mewajibkannya pulang malam. Secara kemampuan, minat-bakat, keuangan dan restu orang tua, sudah ia miliki. Ia juga merasa bisa hidup dengan penghasilannya sebagai pegawai hotel. Tapi apa kata orang-orang di sekililingnya? Memang ia tidak salah memilih profesi itu. Namun jika itu menjadi batu sandungan bagi sesama, maka sudah seharusnya ia mempertimbangkan hal tersebut.

 

Tidak hanya dalam pemilihan cita-cita saja, kalian harus mempertimbangkan semua hal di atas. Namun juga dalam segala aspek kehidupanmu, termasuk hobi dan penampilan.

 

Paulus pernah mengatakan bukan sekedar boleh atau tidak, tetapi berguna atau tidak bagi pertumbuhan rohani kita.

 

LEMBAR KERJA

 

  PENILAIAN DIRI SENDIRI

(IQ,BAKAT-MINAT,KEUANGAN, MANDIRI,RESTU ORANGTUA

BATU SANDUNGAN
CITA-CITA    

 

 

PENAMPILAN    

 

 

MUSIK    

 

 

INTERNET    

 

 

GAYA BAHASA    

 

 

 

 

 

Leave a comment »

MAHASISWA EXCELLENT

MAHASISWA EXCELLENT

Xtine wibhowo,

Untuk Persekutuan Mahasiswa Ecclesia Christi, 19-10-2010

Bacaan : Daniel 6: 1-8

Menjadi mahasiswa sekaligus menjadi terang dan garam, tentu saja tidak mudah. Ada beberapa resep dari seorang pemuda yang pada jamannya sangat diakui kemudaannya sekaligus kebijaksanaanya. Siapakah dia? Dia adalah DANIEL, yang juga seorang mahasiswa dunia sekaligus mahasiswa surga!

Mengapa Daniel bisa begitu? Berikut resepnya :

  1. Excellent Knowledge

Daniel paham bahwa mahasiswa identik dengan kepandaian. Maka sebagai mahasiswa, kita harus menunjukkan kepada dunia bahwa kita pandai. Kita cocok menjadi iron stock bangsa, yang selain memiliki kepandaian, juga memiliki soft-skill yang baik. Kepandaian dapat kita peroleh dari belajar tekun dan semangat. Bagaimana orang lain dapat melihat TUHAN kita yang hebat kalau nilai kita jelek?

  1. Excellent Value

Daniel bisa menolak hal-hal yang tidak rohani. Kita memang harus bisa toleransi, namun untuk hal-hal yang terkait dengan prinsip, kita harus teguh pada Firman TUHAN.Dengan istilah lain, mahasiswa harus memiliki moral force (bertindak baik) dan tidak melakukan hal-hal yang bakal menjadi batu sandungan bagi orang lain. Misalnya, boleh saja kita bilang kalau rambut panjang dan musik metal itu adalah seni. Tapi bagaimana anggapan orang kalau melihat mahasiswa kristen berperilaku demikian? Daripada menjadi batu sandungan, mending kita menyanyi lagu yang ’sopan-sopan’ saja kan? Bagaimana juga kalau kita sering menyontek dan titip absen?

  1. Excellent spirit

Walau diancam, Daniel tetepa melekat pada TUHAN. Hubungannya dengan TUHAN tidak pernah ia pertaruhkan demi apapun juga. Mahasiswa kristen tidak boleh takut-takut mengakui bahwa kita adalah anak TUHAN. Ini tidak berarti kita tidak boleh mengikuti organisasi kemahasiswaan yang umum dan hanya menjadi anggota persekutuan mahasiswa kristen. Bukan begitu maknanya. Tetapi, kita harus aktif dalam organisasi yang kita sukai, namun tidak terbawa arus dan tetap menunjukkan bahwa kita adalah pengikut TUHAN.

Setelah kita menjadi mahasiswa excellent, maka kita memiliki tugas untuk menjadi AGENT OF CHANGE.

Mahasiswa bisa menjadi pelopor dalam melakukan gerakan, tetapi gerakan yang berupa konsep (dan bukan gerakan demonstratif, politik dan massa) untuk membuat masyarakat semakin sejahtera.

Ingatlah mahasiswa, Anda diutus TUHAN sebagai domba di tengah-tengah serigala. Andalah saksi TUHAN yang sangat disorot masyarakat, karena Anda adalah calon pemimpin bangsa.

”student today, leader tomorrow”!

Leave a comment »

JIKA AKU

10...10...10

Jika Aku

JIKA AKU

(Tahun ke 10, di bulan 10, tahun 2010)

Jika aku jengkel sampai mengeluarkan air mata,

Penyebabnya –tiada yang lain-pasti engkau

Yang paling bisa mengaduk emosiku

Kalau ada orang bilang,aku jarang terlihat lesu

Itu tentu karena engkau

yang tak pernah protes saat aku tidur, kapanpun aku mau

Jika aku sering tertawa lepas seolah tanpa beban

Pastilah karena engkau

Yang menjaga hatiku agar selalu ringan

Kalau hp-ku tak pernah low-batt

Sudah jelas alasannya

Karena engkau tak pernah lupa men-charge-nya untukku

Bila facebook-ku selalu lancar jaya

Sudah dapat ditebak, bahwa engkaulah

Yang  tak pernah mau mengganggu hobiku

Jika aku ke kampus dengan berseri-seri

Sudah pasti karena engkau

Yang selalu membuat suasana rumah aman terkendali

Kalau ‘catatan panggilan” di Hpku penuh

Sudah pasti itu semua namamu

Yang tak pernah telat menelponku.

Kalau aku merasa punya kelebihan

Itu karena engkau

Yang dengan rendah hati mengakui kelemahanmu

Kalau ada peristiwa yang indah dan  kuingat selalu

Itu pasti peristiwa monumental, saat engkau

Memintaku menjadi ibu bagi anak-anakmu

Comments (4) »

MASA TUA GEMILANG-seminar Wulan GKI Beringin, 8-10-10

MASA TUA GEMILANG

Adakah jurang generasi?

Jurang : adakah ?

Sebenarnya tidak ada yang disebut dengan jurang generasi. Istilah ’jurang’ seolah membenarkan bahwa pasti akan ada kesenjangan antara generasi tua dan generasi muda. Padahal sebenarnya, orang lanjut usia telah mengalami masa muda,sehingga mustinya bisa memahami generasi yang lebih muda. Sedangkan orang muda, dengan daya fisik dan daya pikir yang masih prima, akan dapat memahami kebutuhan generasi yang lebih tua.

Jika sekarang ada gap antara generasi muda dan tua, bukan karena terjadi secara otomatis, namun sebenarnya karena perilaku masing-masing pribadi, sehingga muncul anggapan yang keliru, seperti joke berikut.

Guyonan Orang Muda

Suatu hari Raja Salomo kedatangan 2 Ibu Mertua dan satu menantu. Dua Ibu mertua ini saling berebut menantu. Maka Salomo segera memerintahkan algojonya untuk membelah si menantu. Ibu A, melarang Salomo membelah menantunya. ”Aku rela dia tidak tinggal bersama aku, asal dia bahagia dan tidak mati.”

Akan tetapi Ibu B, mempersilakan Salomo untuk membelah menantunya. Maka dengan mantap Salomo mengatakan, bahwa Ibu B-lah mertua yang asli.

Tentu saja itu hanya guyon, tetapi mengandung makna bahwa sedemikian buruknya mertua dipandangan orang muda.

Bahkan ada yang berkelakar, bahwa Petrus menyangkali Yesus, karena Yesus menyembuhkan ibu mertuanya………(hahahahaaa)

Jaminan Tuhan

Jika dunia sering menganggap remeh keberadaan orang tua, bagaimana dengan Tuhan? Tentu saja Tuhan tetap menyayangi orang tua. Bahkan dia memberi jaminan kepada orang tua, berupa rambut putih sebagai mahkota (orang muda yang tidak menghormati orang yang telah memiliki mahkota ini, akan hidup dalam penderitaan) dan Ia pun berjanji akan menggendong orang tua.

Namun demikian, jaminan itu akan semakin nyata, jika orang tua juga berusaha memiliki karakter yang baik. Banyak orang tua yang dipakai Tuhan, justru di saat usianya senja (misalnya Abraham dan Musa), tetapi ada pula yang jatuh di usia tuanya  (misalnya Salomo).

Pohon Aras dan Pohon Kurma

Agar karakter orang tua menjadi baik, maka hendaknya dapat meniru dari pohon aras. Pohon ini tahan untuk tidak lapuk. Makin tua makin menjadi. Ia bisa menjadi penyangga bagi sesama. Istana Salomo yang megah itu pun, di bangun dari pohon aras.

Sedangkan pohon kurma mendatangkan sukacita. Saat biji kurma ditanam, akarnya akan masuk terus ke dalam tanah,mencari sumber air. Setelah menemukan air, barulah ia tumbuh. Maka orang akan suka cita saat mendapatkan pohon kurma, karena yakin bahwa di dalamnya terkandung air kehidupan dan kehidupan.

Jadilah teladan

Untuk menjadi teladan, orang lanjut usia perlu memahami hal-hal berikut :

  1. Bahwa setelah menikah, anak akan ’meninggalkan’ orang tua dan bersatu daging dengan pasangannya. Ini berarti, loyalitas, prioritas dan komitmen anak tidak lagi kepada orang tua. Dengan memahami hal ini, maka orang lanjut usia tidak akan menuntut perhatian terlalu banyak kepada anak-menantu.
  2. Cucu bukanlah milik nenek/kakek, bahkan juga bukan milik sepenuhnya dari orangtuanya.
  3. Nikmati humor, usahakan wajah selalu ceria sehingga anak-cucu tidak takut
  4. Back to nature (jalan kaki, mencuci, menyapu dan olah raga ringan) agar tubuh menjadi sehat. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.
  5. Bina hubungan baik dengan orang lain, sehingga akan mengalirkan energi yang positif

Tips Mertua dari Yitro

Musa sebagai menantu sangat respek terhadap mertuanya, karena Yitro-sang mertua- melakukan hal-hal yang baik, seperti :

  1. bersedia menjaga istri dan anak-anak Musa, namun saat keadan memungkinkan, mengembalikannya kepada Musa
  2. Dalam memberikan pendapat, Yitro selalu menekankan bahwa ia hanya usul, dan Musa boleh mempertimbangkannya untuk menerima/menolak usulannya
  3. Usulan yang diberikan Yitro bukan untuk kepentingan pribadi.
  4. Yitro selalu menghargai keputusan yang diambil Musa,menantunya.

Tips Mertua dari Naomi

Walau banyak orang muda tidak suka dengan mertuanya, namun Rut-menantu Naomi-sangat mencintai mertuanya. Maka ada ungkapan yang sangat indah dari Ruth, bahwa ia tak mau dipisahkan dari Naomi.

Apa yang diperbuat Naomi, sehingga dikasihi menantunya ?

  1. Iman Naomi tetap teguh walau dalam kesulitan
  2. Kasih Naomi kepada para menantunya, sangat nyata

Maka sebagai orang lanjut usia, kita harus tetap memiliki hati yang penuh kasih dan hati yamg mau selalu menyembah TUHAN, sehingga anak-cucu akan respek dan mengasihi kita.

Tidak perlu menyesali masa lalu,

Tapi rayakan masa sekarang!

Leave a comment »

GUILTY FEELING

GUILTY FEELING

xtine wibhowo

KEMARIN…

Putri saya yang bungsu, seperti kakak-kakaknya–mungkin sudah keturunan

ibunya (hehehe)–, sangat sedih saat memasuki kelas Play Group.Tapi saya

mencoba menguatkan hati dan tegas padanya. Pernah juga suatu hari saya sedikit mengancamnya.

Hingga suatu malam menjelang tidur, ia menatap mata saya dalam-dalam  dan berkata,” Besok tidak mau sekolah ya,Ma…. Sese pengen duduk di sebelah Mama aja….” Ia mengatakannya tidak dengan berteriak. Tidak juga dengan tangis yang meledak. Cukup dengan satu aliran air mata di pipinya.

Hati saya langsung meleleh, hancur jadi debu. Beberapa hari setelahnya, saya tidak pernah bisa menghilangkan bayangan wajah anak saya dan air matanya. Saya merasa sangat menyesal telah menyakiti anak saya. Saya mengalami guilty feeling (GF).

APA ITU GUILTY FEELING(GF)?

               Beberapa tokoh sependapat bahwa konsep guilty feeling (GF) inilah yang paling sering dibicarakan oleh para psikolog dan theolog. Sehingga GF ini dapat dikatakan sebagai benang merah antara psikologi dan teologi.
               Seorang psikolog bernama Tomkins menyebutkan bahwa ada perasaan dasar yang dimiliki manusia, yaitu perasaan positif (bahagia , gembira) dan perasaan negatif (marah, malu dan perasaan bersalah/guilty feeling). Memang di sini dikatakan bahwa jika perasaan bersalah saja, memang merupakan emosi negatif. Namun jika emosi negatif ini diikuti dengan penyesalan dan perilaku yang semakin baik, maka inipun dapat dikatakan sebagai anugerah TUHAN. Lalu pertanyaannya, apakah ada GF yang bukan anugerah TUHAN?

JENIS GUILTY

Ada banyak jenis GF. Ada orang merasa bersalah karena telah melanggar hukum, melanggar norma sosial, berperilaku tidak sesuai dengan hati (seperti contoh cerita di atas, tentang perasaan bersalah orangtua kepada anak), dan GF karena melanggar hukum TUHAN.

Narramore kembali mengatakan bahwa setelah mengalami GF, seseorang bisa saja mengalami penyesalan  positif dan negatif. Contohnya pada cerita saya di awal tulisan ini, saya jelas mengalami GF. Saya dapat dikatakan :

  1. menyesal negatif, jika kemudian saya mengutuki diri sendiri karena telah mengancam anak dan kemudian mengajak anak untuk bersenang-senang dan cuti sekolah sehingga anak tetap trauma dengan sekolah.
  2. menyesal positif, jika saya kemudian introspeksi dan mencari jalan keluar untuk membujuk anak saya untuk bersekolah dengan gembira.

Seringkali dunia senang jika ada orang yang menyesal secara negatif sehingga orang yang menyesal itu benar-benar trauma, ‘babak belur’ hingga tak kuat melanjutkan hidup lagi karena penyesalannya ini.

Setiap orang yang mengalami masalah hidup, misalnya pusing kepala terus menerus, suka mengkritik ornag lain dengan tajam, depresi, homoseks dan pernikahan yang tidak harmonis, bisa dipastikan bahwa dalam dirinya ada GF yang diikuti dengan penyesalan negatif. (Narramore,Bruce ; 1974).

Sedangkan TUHAN tidak pernah menginginkan kita menyesal negatif. Tuhan memberi kita penyesalan positif, yang  selalu membawa kita ke langkah berikutnya, yaitu melakukan yang terbaik. Maka bisa dikatakan bahwa penyesalan positif memang benar-benar karunia TUHAN.

Mungkin kemudian muncul pertanyaan, jika merupakan karunia, bukankah penyesalan merupakan pemberian dan kita tak bisa mengusahakannya? Tentu saja, untuk mendapatkan penyesalan, kita tidak bisa berdiam diri saja, tetapi kita harus aktif dengan setia mengasah hati  dengan Firman TUHAN. Maka penyesalan positif akan kita miliki.

PENGAKUAN

Penyesalan positif  akan diikuti dengan pengakuan. Pengakuan yang paling utama adalah pengakuan di depan TUHAN dan kepada orang yang telah kita lukai. Sehingga dalam tradisi Protestan, dirasa tidak perlu adanya pihak ketiga dalam pengakuan ini.

Namun memang ada beberapa orang yang menyesalnya sangat mendalam, sehingga ia merasa akan lebih ’plong’ jika ia juga mengakui kesalahannya pada pihak ketiga juga. Kemungkinan hal inilah yang mendasari tradisi katholik tentang adanya pengakuan dosa di depan pastor.

MEMAAFKAN
Proses berikutnya setelah pengakuan, adalah proses yang sangat penting yaitu memaafkan orang lain 
atau diri sendiri. Memaafkan tidak sama dengan melupakan.
Dalam memaafkan harus ada GF, pengakuan, keinginan untuk memperbaiki dan melanjutkan hidup 
dengan lebih baik lagi. 
Jika ada salah satu unsur yang tidak terpenuhi, maka itu bukan memaafkan. 
Seorang anak yang mainannya dihilangkan temannya, lalu berkata,
”Hari ini aku maafkan kamu, tapi mulai hari ini aku tidak mau meminjamkan mainan lagi,” 
dapat dikatakan belum memaafkan.
Ia dikatakan bisa memaafkan jika ada keinginan dari dua belah pihak untuk 
memperbaiki perilakunya dan selanjutnya tetap bersahabat.
 Memaafkan diri sendiri, ternyata seringkali tidak semudah yang dibayangkan. 
Kadangkala kita hanya berhenti di tahap GF sambil berseru-seru kepada TUHAN untuk minta ampun. 
Bukankan sudah cukup TUHAN disalibkan sekali saja, untuk mengampuni kita?  
Apakah kita lebih suci dari TUHAN, sehingga tidak bisa memaafkan diri sendiri? 
Will we crucified JESUS twice??

Leave a comment »